Hai gais balik lagi di Dimas Blog,
Setelah beberapa artikel dengan
tema materi dan aplikasi mengenai engineering and design, sekarang kita
bakal ngebahas topik yang sedikit berbeda nih. Kali ini kita bakal review salah
satu film namun tentunya masih berkaitan dengan topik utama kita yaitu engineering
and design.
Film yang bakal kita review ini berjudul “Spare Parts” yang pertama kali tayang pada tahun 2015. Film yang disutradai oleh Sean McNamara ini dibintangi oleh beberapa aktor dan aktris ternama salah satunya Marisa Tomei yang juga memiliki peran di salah satu film Marvel ternama “Spiderman: Homecoming”.
Sinopsis
Film “Spare Parts” ini secara
umum menceritakan kehidupan empat orang anak SMA imigran dari Mexico yang
berusaha menghidupi kehidupan sehari-harinya yang terancam dipulangkan ke Mexico
oleh pemerintah setempat. Mereka kesulitan untuk mencari pekerjaan karena tidak
mempunyai akta kelahiran sah untuk mendaftar. Karena itu, mereka mereka mencari
cara lain untuk tetap bisa berkarya dan menghidupi kehidupan mereka.
Salah satu tokoh bernama Oscar Vazquez
yang tidak diterima untuk menjadi tentara menemukan ketertarikan baru tentang bidang
robotik. Bersamaan dengan sekolah mereka mendatangkan guru cadangan untuk pelajaran
science, Oscar memanfaatkan momen itu dengan baik dan meyakinkan guru pengganti
tersebut yang bernama Freddy Cameron untuk membimbing dia agar dapat mengikuti
kompetisi robotik bernama MATE ROV Competition.
Dari situ Oscar mulai mecari
rekan tim untuk membantunya membuat robot untuk kompetisi robotik. Terkumpul
lah tiga murid lainnya bernama Cristian, Lorenzo, dan Luis. Cristian memiliki
keahlian dalam bidang teori dan komputasi, Lorenzo ahli dalam mekanik,
sedangkan Luis sebenarnya hanya dibutuhkan karena badannya yang besar untuk
memudahkan pemindahan robot. Mereka pun menamakan kelompok tersebut Carl Hayden.
Film ini menceritakan suka duka mereka
dalam membuat robot dengan segala kekurangan yang mereka punya baik secara
finansial maupun teori. Namun mereka tidak menyerah hingga berhasil membuat suatu
robot penyelam dengan budget hanya sebesar $800.
Setelah beberapa bulan membuat
robot tersebut, akhirnya tibalah waktu kompetisi. Kompetisi MATE ROV
Competition ini dihadiri oleh beberapa universitas dan SMA ternama di amerika
salah satunya MIT (Massachusetts Institute of Technology). Dengan budget yang
sangat kecil dan tampilan yang seadanya tentunya robot tersebut memberikan
kesan pertama yang tidak baik dari para kontestan di kompetisi itu. Ditambah
lagi kelompok mereka yang masih SMA memutuskan untuk bertanding di ajang Universitas.
Mereka pun hampir putus harapan setelah melihat robot para kontestan lain yang
terlihat jauh lebih baik dan lebih berpeluang untuk memenangkan kompetisi ini.
Meskipun begitu, pada akhirnya mereka menguatkan diri dan mencoba menjalani
kompetisi tersebut sebaik mungkin.
Kompetisi tersebut terdiri dari dua bagian, Tes Robot dan Tes Lisan. Pada tes robot, kelompok Carl Hayden berhasil menduduki peringkat 4 dan masih terkalahkan oleh beberapa universitas salah satunya MIT. Untuk Tes Lisan tidak ada hasil secara numerik namun pada pengumuman akhir pemenang dari MATE ROV Competition tersebut, kelompok Carl Hayden berhasil mendapat 2 penghargaan yaitu Penghargaan Khusus dan Penghargaan Juara Pertama MATE ROV Competition.
Kacamata Engineering Dan Design
Dengan mengetahui konsep engineering and design dari artikel sebelumnya, film ini merupakan salah satu film yang membahas engineering and design sebagai topik utamanya. Ada beberapa aspek yang sangat berkaitan dengan engineering dan design ini.
Berdebat Dan Menyelesaikan Masalah
Pertukaran pendapat dan berdebat dalam rangka menyelesaikan masalah adalah salah satu penerapan dasar dari konsep engineering dan design. Seperti yang pernah kita bahas pada artikel sebelumnya, pada suatu kegiatan rekayasa pasti terdapat perbedaan pendapat dari masing-masing orang. Hal tersebut bukanlah suatu hal yang salah dan sebenarnya merupakan suatu keindahan dari kegiatan rekayasa tersebut. Pada film ini diceritakan banyak sekali perdebatan antar tokoh yang saling mengemukakan pendapat mengenai keputusan yang sepatutnya diambil untuk menyelesaikan suatu masalah, Seperti pada saat robot mereka konslet karena kemasukan air pada H-1 kompetisi.
Satu Masalah Seribu Solusi
Salah satu hal yang menjadi dasar dari engineering dan design adalah satu masalah dapat diselesaikan dengan berbagai pendekatan untuk mencari solusi. Seperti yang terdapat pada film ini, Ketika pada kompetisi diperlukan suatu alat pengukur jarak antara papan dengan robot, setiap kelompok memiliki pendekatan yang berbeda-beda. Ada yang menggunakan lidar atau sensor berupa laser, sedangkan kelompok Carl Hayden hanya menggunakan meteran.
Pentingnya Model Percobaan
"Sebagai engineer kita tidak
menggunakan material sebenarnya sebelum kita membuat model
konsep/prototype"
Itu adalah perkataan dari tokoh Freddy Cameron saat mereka akan membeli perlengkapan untuk percobaan pertama robot mereka. Perkataan tersebut sangat relevan dengan kenyataan yang ada pada dunia engineering dan design. Kita tidak bisa membuat suatu hasil sempurna di percobaan pertama. Dengan itu, model percobaan sangat dibutuhkan untuk meminimalisir pengeluaran modal untuk membuat robot akhir yang akan dikompetisikan.
Termahal Bukan Berarti Terbaik
Dari film ini juga kita belajar
bahwa tidak perlu menggunakan komponen termahal untuk mendapatkan hasil terbaik.
Seperti yang terlihat pada pada hasil akhir dari kompetisi tersebut, robot
seharga 800 USD berhasil mengalahkan robot MIT dengan harga 18.863 USD.
Pendapat Pribadi
Film ini mempunyai alur yang cukup baik dan dapat mengubah persepsi persiapan kompetisi yang membosankan menjadi menarik untuk ditonton. Terlebih lagi film ini membahas topik yang cukup unik dan jarang ada pada film lainnya yaitu engineering dan design. Film ini juga penuh dengan pesan moral yang membangun untuk mengubah mindset kita terhadap robotik juga kehidupan di amerika.
Comments
Post a Comment