Review Film Spare Parts dari Kacamata Engineering dan Design

 Hai gais balik lagi di Dimas Blog,

Setelah beberapa artikel dengan tema materi dan aplikasi mengenai engineering and design, sekarang kita bakal ngebahas topik yang sedikit berbeda nih. Kali ini kita bakal review salah satu film namun tentunya masih berkaitan dengan topik utama kita yaitu engineering and design.

Film yang bakal kita review ini berjudul “Spare Parts” yang pertama kali tayang pada tahun 2015. Film yang disutradai oleh Sean McNamara ini dibintangi oleh beberapa aktor dan aktris ternama salah satunya Marisa Tomei yang juga memiliki peran di salah satu film Marvel ternama “Spiderman: Homecoming”.

https://www.theyoungfolks.com/wp-content/uploads/2015/01/Screen-Shot-2015-01-19-at-11.41.14-PM.png

Sinopsis

Film “Spare Parts” ini secara umum menceritakan kehidupan empat orang anak SMA imigran dari Mexico yang berusaha menghidupi kehidupan sehari-harinya yang terancam dipulangkan ke Mexico oleh pemerintah setempat. Mereka kesulitan untuk mencari pekerjaan karena tidak mempunyai akta kelahiran sah untuk mendaftar. Karena itu, mereka mereka mencari cara lain untuk tetap bisa berkarya dan menghidupi kehidupan mereka.

Salah satu tokoh bernama Oscar Vazquez yang tidak diterima untuk menjadi tentara menemukan ketertarikan baru tentang bidang robotik. Bersamaan dengan sekolah mereka mendatangkan guru cadangan untuk pelajaran science, Oscar memanfaatkan momen itu dengan baik dan meyakinkan guru pengganti tersebut yang bernama Freddy Cameron untuk membimbing dia agar dapat mengikuti kompetisi robotik bernama MATE ROV Competition.  

Dari situ Oscar mulai mecari rekan tim untuk membantunya membuat robot untuk kompetisi robotik. Terkumpul lah tiga murid lainnya bernama Cristian, Lorenzo, dan Luis. Cristian memiliki keahlian dalam bidang teori dan komputasi, Lorenzo ahli dalam mekanik, sedangkan Luis sebenarnya hanya dibutuhkan karena badannya yang besar untuk memudahkan pemindahan robot. Mereka pun menamakan kelompok tersebut Carl Hayden.

Film ini menceritakan suka duka mereka dalam membuat robot dengan segala kekurangan yang mereka punya baik secara finansial maupun teori. Namun mereka tidak menyerah hingga berhasil membuat suatu robot penyelam dengan budget hanya sebesar $800.

Setelah beberapa bulan membuat robot tersebut, akhirnya tibalah waktu kompetisi. Kompetisi MATE ROV Competition ini dihadiri oleh beberapa universitas dan SMA ternama di amerika salah satunya MIT (Massachusetts Institute of Technology). Dengan budget yang sangat kecil dan tampilan yang seadanya tentunya robot tersebut memberikan kesan pertama yang tidak baik dari para kontestan di kompetisi itu. Ditambah lagi kelompok mereka yang masih SMA memutuskan untuk bertanding di ajang Universitas. Mereka pun hampir putus harapan setelah melihat robot para kontestan lain yang terlihat jauh lebih baik dan lebih berpeluang untuk memenangkan kompetisi ini. Meskipun begitu, pada akhirnya mereka menguatkan diri dan mencoba menjalani kompetisi tersebut sebaik mungkin.

Kompetisi tersebut terdiri dari dua bagian, Tes Robot dan Tes Lisan. Pada tes robot, kelompok Carl Hayden berhasil menduduki peringkat 4 dan masih terkalahkan oleh beberapa universitas salah satunya MIT. Untuk Tes Lisan tidak ada hasil secara numerik namun pada pengumuman akhir pemenang dari MATE ROV Competition tersebut, kelompok Carl Hayden berhasil mendapat 2 penghargaan yaitu Penghargaan Khusus  dan Penghargaan Juara Pertama MATE ROV Competition.


Kacamata Engineering Dan Design

Dengan mengetahui konsep engineering and design dari artikel sebelumnya, film ini merupakan salah satu film yang membahas engineering and design sebagai topik utamanya. Ada beberapa aspek yang sangat berkaitan dengan engineering dan design ini.

Berdebat Dan Menyelesaikan Masalah

Pertukaran pendapat dan berdebat dalam rangka menyelesaikan masalah adalah salah satu penerapan dasar dari konsep engineering dan design. Seperti yang pernah kita bahas pada artikel sebelumnya, pada suatu kegiatan rekayasa pasti terdapat perbedaan pendapat dari masing-masing orang. Hal tersebut bukanlah suatu hal yang salah dan sebenarnya merupakan suatu keindahan dari kegiatan rekayasa tersebut. Pada film ini diceritakan banyak sekali perdebatan antar tokoh yang saling mengemukakan pendapat mengenai keputusan yang sepatutnya diambil untuk menyelesaikan suatu masalah, Seperti pada saat robot mereka konslet karena kemasukan air pada H-1 kompetisi.

Satu Masalah Seribu Solusi

Salah satu hal yang menjadi dasar dari engineering dan design adalah satu masalah dapat diselesaikan dengan berbagai pendekatan untuk mencari solusi. Seperti yang terdapat pada film ini, Ketika pada kompetisi diperlukan suatu alat pengukur jarak antara papan dengan robot, setiap kelompok memiliki pendekatan yang berbeda-beda. Ada yang menggunakan lidar atau sensor berupa laser, sedangkan kelompok Carl Hayden hanya menggunakan meteran.

Pentingnya Model Percobaan

"Sebagai engineer kita tidak menggunakan material sebenarnya sebelum kita membuat model konsep/prototype"

Itu adalah perkataan dari tokoh Freddy Cameron saat mereka akan membeli perlengkapan untuk percobaan pertama robot mereka. Perkataan tersebut sangat relevan dengan kenyataan yang ada pada dunia engineering dan design. Kita tidak bisa membuat suatu hasil sempurna di percobaan pertama. Dengan itu, model percobaan sangat dibutuhkan untuk meminimalisir pengeluaran modal untuk membuat robot akhir yang akan dikompetisikan.

Termahal Bukan Berarti Terbaik

Dari film ini juga kita belajar bahwa tidak perlu menggunakan komponen termahal untuk mendapatkan hasil terbaik. Seperti yang terlihat pada pada hasil akhir dari kompetisi tersebut, robot seharga 800 USD berhasil mengalahkan robot MIT dengan harga 18.863 USD.


Pendapat Pribadi

Film ini mempunyai alur yang cukup baik dan dapat mengubah persepsi persiapan kompetisi yang membosankan menjadi menarik untuk ditonton. Terlebih lagi film ini membahas topik yang cukup unik dan jarang ada pada film lainnya yaitu engineering dan design. Film ini juga penuh dengan pesan moral yang membangun untuk mengubah mindset kita terhadap robotik juga kehidupan di amerika.


Comments